Seorang Perawat di Puskesmas Bicoli Diduga Arogan Terhadap Pasien

Seorang Perawat di Puskesmas Bicoli, Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim)  memarahi seorang pasien yang diduga masih sangat butuh perawatan medis.

Perawat tersebut benisial EM alias Endang Marsaoli yang bekerja di Puskesmas Bicoli, ia diduga melakukan tindakan yang melanggar kode etik profesi nya lantaran memarahi seorang pasien.

Endang memerahi pasien diduga karena pasien melepas selang cairan Infusnya, namun tindakan Perawat itu dinilai tidak baik sebab Pasien dikabarkan sudah Lansia.

Bukan hanya pada pasien itu saja, Perawat ini sudah berulangkali melakukan tindakan yang dinilai terlalu ekstrim kepada setiap pasien entah penyebab nya apa.

Namun berdasarkan dengan hasil temuan di lapangan, Masyarakat Desa Bicoli dan sekitarnya juga sudah muak dengan pelayanan, penangan medis dari perawat itu.

“Bukan baru kali ini, tetapi sudah berulangkali Perawat itu marah-marah ketika ada pasien yang secara mental tidak terlalu baik,” ujar salahsatu warga yang baru saja keluar dari Puskesmas Bicoli itu.

Warga yang enggan disebut namanya itu juga membeberkan terkait dengan tindakan itu, ada juga salah satu dokter yang bekerja di Puskesmas Bicoli dr. Yunistin Ambeua ia juga diduga melakukan tindakan yang sama alias Marah-marah.

Menanggapi hal itu, Ketua Se-Opmi Haltim Asyadi S. Ladjim meminta agar pihak terkait segerah mengevaluasi Dokter dan perawat itu, karena tidak bisa menjalankan kaidah kaidah kerja Medis.

“Saya mohon agar pihak pihak yang berwenang agar segerah mengavaluasi mereka, tindakan semacam itu tidak baik ditampilkan di hadapan pasien,” tandasnya.

Ia juga mengingatkan, apabila Kepala Puskesmas tidak secepat melakukan evaluasi terhadap Endang Marsaoli dan dr. Yunistin Ambeua, maka pihaknya bakal menindaklanjuti dan terus mengusut sampai tuntas.

“Kami bakal terus kawal soal ini, sebab UUD Negara Republik Indonesia tentang kesehatan telah mengatur terkait dengan pelayanan kesehatan dan itu wajib hukumnya dilakukan, jangan kemudian menggunakan jabatan dan status kemudian memarahi pasien,” pungkasnya.

“Pasien butuh bimbingan dan perawatan medis yang baik sehingga pemulihan mental juga terjamin, tapi kalau sebaliknya pasien di marahin dan selalu ekstrim pada pasien juga bagian dari menambah tekanan mental pasien,” sambungnya.

Sementara itu, ketika Wartawan Ternatehits.com mendatangi Puskesmas Bicoli, Kepala Puskesmas tidak berada di ruangannya, ia dikabarkan sedang mengikuti kegiatan diluar daerah.

Hingga berita ini di publish, upaya konfirmasi masih terus dilakukan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *