Terkendala Anggaran, Pembangunan Masjid Desa Nahi Terbangkalai 

Pembangunan Masjid Raya Desa Nahi, Kecamatan Sulabesi, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut), terbangkalai lantaran anggaran khas daerah tidak ada.

Pembangunan Masjid Desa Nahi tersebut juga di bangun atas kesepakatan bersama masyarakat dan salah satu anggota Dewan  Provinsi, Bakri Buamona saat melakukan Reses.

Bakri Buamona ketika dikonfirmasi Wartawan Ternatehits.com menyampaikan bahwa Anggaran yang disepakati dalam usulannya   sebesar Rp, 616.097.765.82 namun berjalannya beberapa bulan terakhir ini, anggaran khas daerah dikabarkan tidak ada pasca Gubernur Maluku Utara terjaring OTT KPK RI.

“Anggaran khas daerah tidak ada sehingga pembangunan masjid di Desa Nahi terbangkalai,” ujarnya.

Ia juga mengatakan tidak adanya anggaran khas daerah itu ketika Gubernur Malut terjaring OTT KPK RI beberapa hari belakangan ini.

“Setelah Gubernur di OTT KPK, anggaran khas daerah sudah tidak ada,” tukasnya.

Bakri mengakui, pembangunan Masjid Desa Nahi tersebut sudah dibuatkan Surat Perjanjian (Kontrak) yang tertanggal pada 20 Juli 2023, namun anggran nya tidak bisa dicarikan karena anggran tersebut diusulkan lewat Aspirasi.

“Sehingga tergantung pada khas daerah, kalau anggaran khas daerah masih ada pasti sudah dicairkan,” ucapnya.

Sementara itu, Nurhani Umasugi selaku Kontraktor yang menender pekerjaan masjid Desa Nahi ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa hingga pembangunan nya sudah mencapai 50%, masih menggunakan anggaran pribadi.

“Pembangunan Masjid Desa Nahi yang sampai saat ini sudah capai 50% masih menggunakan anggaran pribadi dari kami,” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *