Telan Anggaran Ratusan Juta, Jembatan Desa Ngute Ngute Terbangkalai

Pembangunan Jembatan Pelabuhan Desa Ngute-Ngute, Kecamatan Kayoa Selatan, Halmahera Selatan, yang dibangun sejak tahun 2020 sampai saat ini tak kunjung selesai. Hal ini menghadirkan perhatian khusus dari sejumlah kalangan Warga masyarakat Desa Ngute-Ngute, khususnya para Mahasiswa dan aktivis di Desa tersebut.

Sardi Hi. Ahmad, ST selaku Alumni Mahasiswa Muhammadiyah dan Juga Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ternate kepada media ini menyampaikan bahwa, pembangunan ini tidak sesuai target padahal telah menelan angaran dengan jumlah yang begitu fantastis, namun sampai saat ini tidak juga membuahkan hasil untuk masyarakat sejak tahun 2020 sampai awal 2024 ini.

“Pembangunan jembatan itu dimulai sejak 2020, namun sampai sekarang belum bisa di pergunakan oleh Warga Masyarakat Desa Ngute-Ngute padahal telah menelan anggaran di atas ratusan juta,” tukasnya.

Sardi yang kerap disapa Adhy itu menegaskan bahwa secara kasat mata, jembatan tersebut sudah hancur alias rusak total, karena sebelum difungsikan masyarakat, jembatan itu telah retak dipermukaan nya, bahkan seringkali tenggelam jika air sedang Pasang.

“Jembatan yang dibangun ini juga kadang tenggelam jika air laut dalam posisi pasang, dan pekerjaan ini tidak memiliki papan proyek atau ilegal, padahal setahu saya, yang namanya rekonstruksi awalnya harus di lihat dan di tata dalam sisi perencanaan agar supaya konstruksi tersebut  tidak di anggap gagal dan merugikan keuangan daerah atau negara,” pungkasnya

Jembatan Desa Ngute-Ngute Nampak Dari Kejauhan.

Jembatan Desa Ngute-ngute itu kata Adhy, sudah harusnya menjadi perhatian khusus Inspektorat dan pihak pihak terkait.

“Jembatan satu dong bikin sapanggal-sapanggal kong dapa Lia model tong potong nasijaha. Dari tahun 2020 – Sampai hari ini belum selesai sudah bagitu dia pe fisik belum me tong pake so tapela tapela model halua  kanari. proyek ini dalam  hematan saya  gagal  konstruksi air nae tong bisa batobo  di atas  jembatan, so bagitu sampe hari ini  pekerjaan blom kunjung selesai,” tegasnya.

Selain mengkritik terkait proyek pembangunan jembatan yang dinilai gagal, Adhy juga menilai bahwa inspektorat Halmahera Selatan kurang produktif dalam menjalankan tugasnya yang memiliki fungsi pengawasan Dana Desa dan merasa kurang percaya kepada inspektorat Halmahera Selatan namun kembali menguji kinerja dari pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan untuk lebih jeli melihat terkait proyek pembangunan jembatan Desa Ngute-Ngute.

“Inspektorat Kabupaten Halmahera Selatan sejauh ini sudah berapa kali datang di Desa Ngute-Ngute namun sejauh ini proyek pembangunan jembatan Desa Ngute-Ngute yang selalu menjadi isu pembahasan di beberapa waktu kemarin masih terlihat baik-baik saja,” tegasnya.

“Padahal fakta di lapangan terkait dengan fisik jembatan ini sudah tidak layak(rusak total), jadi saya menguji kembali pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan agar lebih jeli melihat terkait proyek pembangunan jembatan Desa Ngute-Ngute yang menelan anggaran ratusan juta namun tak kunjung selesai dan sudah tidak layak di gunakan (rusak total),” sambung Adhy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *