Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26% di Q1 2024 di Tengah Tantangan Ekonomi Global

PT Trimegah Bangun Persada Tbk(NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan danpemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutan, hari inimengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2024.

Di kuartal pertama tahun 2024, Harita Nickel menunjukkanketahanan dan keunggulan operasional dengan mencatatkanpertumbuhan yang signifikan. Meskipun kondisi pasar yang fluktuatif, perusahaan tidak hanya memenuhi tetapi jugamelampaui target kapasitas produksinya, yang mengarah padapeningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggansebesar 26%, mencapai Rp 6,03 triliun dibandingkan denganRp 4,79 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Meskipun harga nikel mengalami penurunan, perusahaanberhasil meningkatkan laba kotor menjadi Rp 1,62 triliun dariRp 1,57 triliun tahun ke tahun dan laba usaha menjadi Rp 1,39 triliun dari Rp 1,36 triliun, sekaligus meningkatkan efisiensioperasional sehingga berhasil menekan beban penjualan, umum, dan administrasi turun menjadi Rp 373,55 miliar. Hal ini mencerminkan upaya berkelanjutan perusahaan dalammeningkatkan efisiensi di seluruh operasi.

Peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di kuartal inimencerminkan komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dankeunggulan operasional, dimana perusahaan mencatatkanpeningkatan produksi pertambangan sebesar 38% dari sisiouput produksi di kuartal 1 2024 dibandingkan denganperiode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan inididorong oleh adanya peningkatan kebutuhan bijih nikel darifasilitas pemurnian HPAL (High-Pressure Acid Leach, teknologi pemurnian bijih nikel kadar rendah berbasishidrometalurgi) kedua yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang telah mulai masuk ke tahap produksi pada akhir bulanMaret 2024 dan dengan dua jalur produksi lainnya diharapkanakan mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.

Smelter RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace, teknologipemurnian bijih nikel kadar tinggi berbasis pirometalurgi) Harita Nickel telah berhasil mengaktifkan seluruh 12 jalurproduksi, mencapai kapasitas tahunan 120.000 ton nikelterkandung. Pada Kuartal 1 2024, produksi berhasilmelampaui kapasitas yang direncanakan, meningkatkanpenjualan feronikel dari kuartal sebelumnya. Pencapaian inimencerminkan kemampuan Harita Nickel untuk memenuhipermintaan pasar secara efektif. Selain itu, ekspansi fasilitassmelter ketiga dengan teknologi RKEF di PT Karunia PermaiSentosa (KPS) tetap berjalan sesuai jadwal untuk mulaiberoperasi pada awal tahun 2025, yang akan menambahempat jalur produksi baru dengan kapasitas sekitar 60.000 ton nikel per tahun pada tahap pertamanya.

Di fasilitas HPAL, Harita Nickel telah melampaui tingkatproduksi yang diproyeksikan. Pada Kuartal 1 2024, output produksi mencapai 16.716 ton nikel terkandung dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), melampaui kapasitas terpasangsebesar 22%. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasionaldan kemampuan produksi Harita Nickel.

“Kami terus berupaya untuk maju dengan inisiatif strategisdan efisiensi operasional dalam mengarungi kondisi pasaryang fluktuatif. Hasil kuartal pertama kami mencerminkankomitmen kami pada pertumbuhan yang berkelanjutan dankemampuan kami untuk beradaptasi dengan dinamika industriyang berkembang,” ujar Roy Arman Arfandy, DirekturUtama, PT Trimegah Bangun Persada Tbk atau Harita Nickel.

Komitmen kuat Harita Nickel terhadap inovasi dankeunggulan operasional telah memungkinkan perusahaanuntuk tidak hanya bertahan dalam tantangan pasar tetapi jugauntuk terus bertumbuh. Inisiatif terbaru melibatkanpengembangan fasilitas produksi yang diharapkan tidak hanyameningkatkan kapasitas tetapi juga efisiensi, menjadikanHarita Nickel pemimpin yang berkelanjutan dalam industri.

Tentang Harita Nickel

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikanpertambangan dan pemrosesan nikel terintegrasi berkelanjutandi Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrikpeleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 jugamemiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikellimonit di wilayah operasional yang sama. Kedua fasilitastersebut hadir untuk mendukung amanat industrialisasi daripemerintah Indonesia. Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit(kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach(HPAL). Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilaistrategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Denganteknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telahberhasil diolah menjadi produk akhir berupa nikel sulfat dankobalt sulfat yang merupakan material inti pembuatan katodasumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *