Tarian Adat Iringri Matahari Terbenam di Pulau Maitara

Provinsi Maluku Utara memiliki beragam budaya serta menawarkan pemandangan alam yang sangat memanjakan mata, salah satunya di Pulau Maitara, diamana, para wisatawan lokal, nasional bahkan manca negara dihibur dengan pertunjukan tradisioal bambu gila, serta pertunjukan tarian sunset yang berhasil memukau pengunjung.

Dua pertunjukan ini digelar di kawasan pantai Desa Maitara Induk, Kecamatan Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan yang sedang dilangsungkan Festival Akebay, Jum’at (19/7/2024). Pertunjukan dimulai dengan permainan tradisional bambu gila yang diperankan 7 orang pemuda yang memegang bambu sepanjang 2 meter, serta dikendalikan satu orang pawang.

Pertunjukkan antraksi Bambu Gila di lokasi Festival Akebay

Dimana pawang tersebut membakar kemenyan serta membacakan semacam mantra, sehingga bambu dirasuki hal mistis yang membuat bambu memiliki gaya dorong, dan para pemain bambu terkocar-kacir saat memeluk batang bambu tersebut.

Selain itu, para wisatawan juga dibuat takjub dengan tarian sunset, atau tarian tradisional yang dimainkan saat mengiringi matahari terbenam, para penari ini, merupakan penari lokal yang berasal dari sanggar akebay kostal dance.

Tarian Sunset, atau tarian tradisional yang dimainkan saat mengiringi matahari terbenam di Pulau Maitara. (Foto : Sahril Helmi)

Salah satu wisatawan mancanegara asal Denmark mengaku kagum dengan keindahan alam serta adat budaya yang dipertunjukan dalam Festival Akebay. “Luar biasa tarian adatnya apalagi background-nya adalah gunung dan sunset, pokoknya indah”ujar Jimmi, Pria asal Denmark yang bisa berbahasa Indonesia ini.

Festival Akebay yang digelar di Pulau Maitara ini berlangsung selama 4 hari, untuk mendorong budaya pariwisata Maluku Utara ke kanca Nasional bahkan Internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *