Akibat Cuaca Buruk, Nelayan di Halmahera Barat Libur Melaut

Jailolo – Akibat cuaca buruk yang menerjang kawasan perairan Maluku Utara sejak 2 hari terakhir ini, membuat sejumlah nelayan di Halmahera harus libur melaut, Nelayan di Desa Saria, Kecamatan Jailolo misalnya, mereka harus kehilangan pendapatan lantaran tidak bisa menagkap ikan.

Apalagi, masyarakat Desa Saria hampir rata-rata bekerja sebagai nelayan di bandingkan bertani, sebab nelayan Desa Saria hadir sejak dahulu kala, dan satu satunya nelayan di Kabupaten Halmahera Barat yang mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap yaitu jaring pajeko.

Pantauan Ternatehits.com di lokasi pada Rabu 11 September 2024, selain pajeko (kapal Nelayan) yang berukuran 5-6 Gross Tonnage (GT), perahu fiber yang berukuran 1-3 GT yang terfokus pada pencarian ikan Tuna juga terlihat tidak keluar melaut.

“Saat ini pajeko (perahu nelayan) belum keluar mencari ikan, itu, dikarenakan kondisi laut yang belum stabil sehingga kami selaku warga masyarakat nelayan mematuhi dari imbauan pemerintah,” kata Bul salah satu warga Desa Saria.

Bul menjelaskan, cuaca dan kondisi laut tak menentu ini, sebagian nelayan mengambil kesempatan untuk membersihkan perahu mereka serta memperbaiki jaring yang sobek, dan masih banyak aktivitas lainnya juga yang dikerjakan.

“Selain itu nelayan juga kemudian membuat rumpon, ada yang ganti cet perahu, bersih-bersih, juga memperbaiki jaring untuk menyiapkan agar kembali melaut saat kondisi dan cuaca telah membaik,” ujarnya.

Bul juga mengungkapkan, perahu pajeko di Desa Saria berukuran 5-6 GT berjumlah kurang lebih 16 hingga 20 perahu pajeko yang masing masing memiliki ABK 10 sampai 15 bahkan 20 orang yang pendapatannya menurun saat kondisi cuaca buruk.

“Rata pendapatan kami menurun kalau kondisi cuaca seperti ini. Nelayan Desa Saria tumbuh sejak dulu dan semua ini dilakukan atas swadaya bukan bantuan dari para pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Barat,” katanya.

Bul berharap, agar kondisi laut cepat membaik agar nelayan bisa kembali beraktivitas seperti biasa, yaitu menangkap ikan untuk dijual agar kebutuhan keluarga mereka bisa terpenuhi.

”Harapan kami kondisi cuaca agar cepat membaik, karena dari menangkap ikan kami bisa menghidupi keluarga kami”tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *