Jelang HUT RI ke 78, Sungai Goa Bokimaruru Diduga Tercemar Akibat ‘Limbah’ Tambang

Sungai Goa Bokimaruru di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah tercemar diduga akibat dari hasil limbah atau bukaan aktivitas pertambangan.

Mulai dari hulu hingga ke hilir, biasanya sungai ini keruh ketika hujan, namun keruhnya air sungai kali ini tidak seperti biasanya.

Keruhnya sangat cokelat dengan sedimen tebal yang terjadi sejak 2 minggu lalu, hal ini diungkapkan salah seorang warga Desa setempat, Adlun Fikri, Senin (15/8/2023).

“Dalam 2 minggu terakhir Sungai Sagea menjadi keruh ketika hujan, namun keruhnya tidak seperti biasanya. Kini keruhnya sangat cokelat dengan sedimen tebal yang diindikasi dari bukaan lahan perusahaan tambang” ungkap Adlun Fikri.

Sungai Goa Bokimaruru yang terhubung langsung dengan Desa Sagea ini, merupakan sungai yang sangat vital karena menjadi kebutuhan air minum dan mandi bagi warga Sagea, serta dimanfaatkan sebagai ekowisata di Gua Bokimoruru.

Selain itu, di Sungai ini bakal digelar lomba paddle board untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 78 yang jatuh pada 17 Augustus.

Namun sayang sekali, sungai yang dulunya indah nan asri ini, kini menjadi rusak diduga akibat dari aktivitas pertambangan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Weda Utara.

Kelompok pemuda setempat menuntut kepada Dinas Lingkungan hidup dan instansi terkait agar melakukan penyelidikan atas keruhnya sungai tersebut.

“kami menuntut instansi terkait (DLH, BWS, BPDAS, dan KLHK) melakukan penyelidikan atas kasus keruhnya air Sagea ini” tandas Adlun Fikri.

“kami meminta pemerintah mengevaluasi aktivitas pertambangan yang berhubungan langsung dengan wilayah sungai-sungai kecil yang terhubung langsung dengan Sungai Sagea” tutup Adlun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *