GP Ansor Sebut Plt Gubernur Malut Anti Kritik

Kritik yang disampaikan Salim Taib, Wasekjen Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor terhadap Plt Gubernur Maluku Utara, Al Yasin Ali, kini berbuntut panjang.

Al Yasin pun kini justru harus menghadapi gelombang kritik lebih besar. Sikap Al Yasin yang terkesan anti kritik dinilai berlebihan dan tidak seharusnya. Sebelumnya, di salah satu media online, Salim mengkritik kebijakan Al Yasin terkait pergantian Sekretaris Daerah dan beberapa Pimpinan OPD dengan menyebut ‘Wujud Fir’aun melekat di Kepemimpinan Plt Gubernur.’

Setelah kritikan yang disampaikan Salim Taib, lantas Al Yasin melalui kuasa hukumnya Agus R Tampilang kemudian melaporkan Salim ke Ditreskrimsus Polda Maluku Utara.

Menanggapi hal tersebut, GP Ansor Maluku Utara melalui Sekretaris Wilayah, Firman Amir menyesalkan tindakan yang dilakukan Plt Gubernur.

Menurutnya, Pemerintah Daerah khususnya Plt Gubernur harus lebih terbuka terhadap kebijakannya. Apabila kebijakan tersebut menuai kritik publik hal itu harus diakui sebagai sesuatu yang wajar karena Indonesia adalah negara Demokrasi.

“Tindakan Plt Gubernur melaporkan Salim Taib sesungguhnya Plt Gubernur anti kritik, kekuasan yang di sandang itu adalah Sampah,” tegas Firman, Kamis (11/4/2024).

Dia menyatakan kalimat yang disampaikan Salim itu tidak ada yang salah. Sebab, kata dia, Salim melihat bahwa cara-cara yang digunakan Plt Gubernur terkait pergantian Sekretaris Daerah dan beberapa Pimpinan OPD adalah bagian dari replika cara-cara Fir’aun serta bagian dari keserakahan Kekuasaan sebenarnya.

Disisih lain, Fir’aun adalah sebuah jabatan yang diberikan Tuhan atas kekuasaan Ramses yang di abadikan Tuhan karena Ramses dalam praktek kekuasaannya dikenal rezim yang otoriter, dzalim, dan semena-mena melakukan pergantian bawahannya berdasarkan keinginannya sendiri.

“Maka dalam teori sosial dan politik bagian dari keserakahan kekuasaan, karena kekuasaan ketika salah di kelolah cenderung Korupsi,” kata dia.

Dosen STKIP Kie Raha Ternate ini pun menyarankan Al Yasin untuk banyak belajar tentang Demokrasi kepada Gubernur sebelumnya yakni Abdul Gani Kasuba (AGK).

“Plt Gubernur harus banyak belajar ke AGK tentang Demokrasi. Karena dimasa kepemimpinan AGK masyarakat kritik begitu pedas toh beliau sadar bahwa pemimpin itu sampah dan wajib di kritik,” pungkas Firman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *