Begini Sederet Pelayanan Rumah Sakit Bisui yang Dinilai Buruk oleh Pasien

Halmahera Selatan – Pelayanan di Rumah Sakit Pratama Bisui, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, dinilai buruk lantaran kinerja petugasnya yang terkesan asal-asalan menangani pasien.

Hal ini dikeluhkan salah seorang pesien asal Desa Bisui yang mengalami pembengkakkan jemari kaki kirinya pada hari Minggu (16/6/2024) kemarin.

Awalnya, Pasien yang bernama Sahril H Hi Kasim ini mengaku heran saat hendak berobat dikejutkan dengan pernyataan petugas RS Bisui yang mengatakan bahwa rumah sakit sedang libur.

“Pada saat saya diberitahukan libur saya langsung bilang ke petugas coba liat jemari kaki kiri saya bengkak, dan menyebabkan saya demam. disitu baru petugas bergerak”ujar Sahril.

Sahril menceritakan, sebelumnya tidak ada petugas yang berada di ruang tegistrasi atau semacan tempat untuk pasien melaporkan diri untuk berobat.

Sahril justru sendiri yang memanggil petugas di sebuah ruangan, tepatnya di ruang tengah IGD yang saat itu petugas kedapatan sedang tidur-tiduran.

“Pas saya datang tidak ada petugas di dalam ruangan registrasi atau ruang semacam pasien datang untuk melaporkan diri untuk berobat, saya justru sendiri yang memanggil petugas di ruang tengah yang saat itu mereka sedang tidur-tiduran”cerita Sahril.

“Saya tidak masalahkan saya diobati atau tidak, yang saya sesalkan petugas yang kinerja buruk, mana ada pasien yang sudah balik ke rumah baru dimintai KTP melalui Whatsapp? katanya untuk pendaftaran berobat, kan anehh”kesal Sahril.

Menurut Sahril, mulai dari petugas yang acuh tahu terhadap pasien, (saat pasien datang dibilang libur), tidak tersedianya ruang untuk pasien melaporkan diri untuk berobat, dan petugas yang kedapan tidur-tiduran didalam ruangan, masalah privasi pasien dimintai KTP melaui Whatsapp saat sudah tiba dirumah, serta tidak adanya dokter saat pasien sedang berobat adalah pelayanan buruk yang harus diperbaiki oleh Pemerintah Daerah Halmahera Selatan.

“Apakah pelayanan seperti itu yang dibilang bagus?? kan tidak mungkin. jadi saya sarankan kepada Bupati Halmahera Selatan agar segera mencopot direktur dan senjumlah petugas yang acuh tahu terhadap pasien. jika tidak maka akan merusak marwah nama baik Pemerintah Halmahera Selatan di Desa Bisui dan Kecamatan Gane Timur Tengah”ujar Sahril Helmi, yang juga sebagai Jurnalis di salah satu Stasiun Televisi tanah air.

Melalui sambungan via Whatsapp, Direktur Rumah Sakit Bisui pada hari minggu kemarin mengatakan bahwa layanan Poliklinik memang ditutup saat tanggal merah, dan Pasien atas nama Sahril Helmi telah diobati Petugas.

Namun sayangnya Direktur Elizabet tidak menjelaskan terkait pelayanan buruk petugasnya terhadap pasien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *