Ternate – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara, menggelar acara harmoni tanpa politik uang pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, yang berlangsung di Royal Resto, Senin, (30/09/2024).
Kegiatan tersebut di rangkaian dengan deklarasi tolak politik uang yang melibatkan empat calon kepala daerah, paslon nomor urut 1 Husain-Asrul, paslon nomor urut 2 Aliong-Sahril, Paslon nomor urut 3, Muhammad Kasuba-Basari Salama, dan Paslon nomor urut 4 Beny Laos-Sarbin Sehe, para cakada ini bersepakat untuk menolak adanya politik uang ditandai dengan penandatangan deklarasi tolak politik uang yang disaksikan langsung oleh pimpinan Bawaslu, KPU, forkopimda Maluku Utara,
Anggota Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Rusly Saraha dalam sambutanya menyampaikan saat ini berlangsung masa kampanye yang telah dimulai 25 september 2024 hingga tanggal 23 November 2024. Dengan alokasi waktu 60 hari yang beri alokasi khusus untuk pasangan calon dan tim suksesnya untuk bisa memanfaat kesempatan itu untuk berkampanye secara baik.
“Dan tentu sebagai kelembagaan kami berharap media kampanye ini menjadi sarana terbaik bagi pasangan calon dan timnya untuk melakukan Pendidikan politik yang mencerahkan publik dan tentu itu menjadi harapan kita semua sehingga nanti pelaksanaan pilkada di provinsi Maluku Utara, ini benar-benar berlangsung secara jujur adil dan bermartabat,”ujar Rusly
“Kita semua tahu di masa kampanye kalau kita mengecek kembali di registry baik di register penanganan pelanggaran pemilu maupun pemilihan yang ditangani oleh Bawaslu itu masa kampanye yang paling banyak menyetor dugaan pelanggaran atau cetakan pelanggaran karena berdasarkan catatan itu menjadi ikhtiar, bagi Bawaslu untuk mengingatkan kepada kita semua agar memastikan atau mematuhi rel-rel pelaksanaan kampanye ”sambungnya.
Lebih lanjutnya Rusly mengatakan perlu menjaga konsistensi dalam berkampanye yang bermartabat dan memperkenalkan kampanye santun terhadap publik
“Kemudian konsistens kita dalam menjaga proses berkampanye dalam bertambat mengenalkan kampanye yang santun, mencerahkan public dan tentu juga konsistensi kita dalam menjaga praktek kampanye yang tidak ada politik uang,”jelasnya
Ia berharap agar pesta demokrasi ini benar-benar nuansanya terjaga, harmoninya terjaga karena kita tahu leluhur kita sudah banyak mempraktekkan nilai – nilai baik yang harus kita jaga.
“Kami berharap suasana harmoni kita menjaga praktek uang yang menjadi sasaran utama perlawanan bersama untuk melawan praktik politik uang untuk menjadi kehendak bersama kita sehingga kita tidak lagi menitipkan beban besar kepada pemimpin terpilih yang fokus untuk kepentingan rakyat ketimbang mengurus mengembalikan modal besarnya di pilkada,”tandasnya.